Sabtu, 11 Februari 2012

Realita Pendidikan Masa Kini

Ketika berbicara pendidikan, maka kita juga berbicara peradaban. Urgensinya terletak pada hakikat pendidikan, yaitu sebagai sebuah instrumen terpenting dalam mencetak generasi dengan suplemen intelektual yang berintegrasi dengan potensi.

Elemen-elemen pendidikan tentu saja menjadi suatu bentuk integral lain yang sangat penting untuk diperhatikan demi terwujudnya visi pendidikan yang memanusiakan manusia. Apa yang menjiwai elemen-elemen tersebut akan menghasilkan output yang sangat berpengaruh kepada mentalitas anak didik, dan muara dari itu semua adalah format peradaban masa depan.

Pendidikan memerlukan logika falsafah tersendiri yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan, pendukung, ambisi, oknum tertentu sebagai satu objek pemuas kebutuhannya (kekuasaan misalnya). Karena hal itu adalah sebuah penghianatan terhadap sistem yang membangun penyadaran nilai-nilai fitrah manusia di muka bumi ini.

Eksporasi terhadap nilai-nilai transenden pendidikan ini, secara otomatis berkaitan erat dengan elemen-elemen yang mendukung pendidikan tersebut. Mulai dari regulasi yang dibuat oleh pembuat kebijakan, sampai kepada sarana penunjang sosialisasi implementasi regulasi tersebut.

Dapat disimpulkan, pembuat kebijakan berperan besar terhadap perumusan tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan. Jadi, tujuan pendidikan pada dasarnya ditentukan oleh pandangan hidup way of life orang yang mendesain pendidikan itu.

Regulasi dengan turunannya yang terdiri dari kurikulum, peserta didik, lembaga pendidikan, proses pendidikan, dan pengembangan pendidikan, sebagai salah satu elemen yang mendukung pendidikan dan dibuat oleh pemerintah, tentu saja akan sangat besar pengaruhnya terhadap pencapaian pendidikan. Dari sini pula bisa diketahui rencana arah pendidikan akan dibawa menurut logika pembuat regulasi.
(mengutip tulisan Zaldy Munir 27/10/2007)